( 1749 – 1788 ) Raden Mas Suryadi, adalah putra dari Sinuhun Susuhunan Pakubuwana II yang naik tahta pada Desember 1749 dengan gelar Sahandhap Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana Senapati ing Ngalaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping III atau Sri Susuhunan Pakubuwana III.
Seolah meneruskan perjuangan ayahandanya. Sinuhun Pakubuwana III harus menghadapi perlawanan dari saudara-saudaranya yang masih berkecamuk, yakni Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa.
Pangeran Mangkubumi bersama Raden Mas Said menjadi musuh besar yang merepotkan bagi Sinuhun Pakubuwana III. Para pemberontak kala itu, mengangkat Pangeran Mangkubumi sebagai raja dan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa sebagai patihnya. Pemberontakan yang dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi, beberapa kali mencoba menyingkirkan Sinuhun Sri Susuhunan Pakubuwana III dari tahta Keraton Surakarta, namun selalu gagal.
Perselisihan antara Sinuhun Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi berakhir ketika keduanya bersepakat melakukan perundingan ( perjanjian Giyanti ) dalam sebuah peristiwa yang dicatat sejarah sebagai peristiwa “Palihan Nagari “. Kesepakatan itu yakni memutuskan Kasultanan Surakarta bersedia membagi sebagian wilayahnya dengan Pangeran Mangkubumi. Pangeran Mangkubumi kemudian mendirikan kerajaannya sendiri di Yogyakarta bergelar Hamengkubuwana I.
Peristiwa perjanjian Giyanti belumlah menyelesaikan perlawanan lain. Raden Mas Said yang merasa dikhianati oleh Pangeran Mangkubumi akhirnya menjadi musuh Sinuhun Pakubuwana III sekaligus juga musuh Pangeran Mangkubumi. Karena merasa tidak mampu melawan kekuatan Sinuhun Pakubuwana III, perlawanan Raden Mas Said mulai melemah dan akhirnya setuju untuk menyatakan kesetiaannya kepada Sinuhun Pakubuwana III melalui perjanjian Salatiga tahun 1757. Raden Mas Said mendapat imbalan sebidang tanah di wilayah Surakarta, Puri Mangkunegaran dengan gelar Mangkunegara I.
Dalam bidang kesenian, Sinuhun Pakubuwana III aktif mengembangkan sastra dan budaya. Karya beliau dalam bidang sastra adalah disusunnya Serat Wiwaha Jarwa. Peninggalan Sinuhun Pakubuwana III salah satunya adalah Masjid Agung Surakarta. Masjid Agung Surakarta dibangun oleh Sinuhun Pakubuwana III di tahun 1763 dan selesai pada tahun 1768 dengan nama resmi - Kagungan nDalem Masjid Ageng Keraton Surakarta Hadiningrat -