( 1830 – 1858 ) Sebelum naik tahta, beliau bernama kecil Raden Mas Malikis Solikin menggantikan keponakannya yakni Sinuhun Pakubuwana VI yang diasingkan Belanda ke Ambon.
Naik tahta pada tahun 1830, bergelar Sahandhap Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana Senapati ing Ngalaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping VII.
Pada masa pemerintahan Sinuhun Pakubuwana VII budaya sastra di Surakarta berkembang pesat. Kasunanan Surakarta Hadiningrat mencapai masa kejayaannya di bidang sastra pada masa Sinuhun Pakubuwana VII. Bagus Burhan atau Ranggawarsita diangkat sebagai pujangga Kasunanan Surakarta pada September 1845.
Kemajuan juga terjadi di bidang hukum dan peradilan. Sinuhun Pakubuwana VII menetapkan Serat Angger Angger Gunung atau Serat Angger Nagari. Buku hukum ini menjelaskan bahwa sejak itu dilakukan denda dan hukum sita atas harta milik.
Pada masa Sinuhun Pakubuwana VII telah ditulis dan dibakukan pula “Pranata Mangsa” yang menjadi pedoman musim bertani di wilayah Mataram.